Tampilkan postingan dengan label Tips Wirausaha. Tampilkan semua postingan

Kiat Sukses Lanjutkan Usaha Keluarga

Minggu, 09 Desember 2012
Posted by Unknown
Setelah susah-payah membangun usaha bertahun-tahun dan akhirnya sukses, biasanya orangtua berharap anak-anaknya bisa menjadi penerus usaha. Sayangnya, tidak semua anak mau melakukannya karena punya hasrat  tinggi untuk mengejar karier impiannya masing-masing. Selain itu, banyak suara sumbang yang mengatakan bahwa meneruskan usaha keluarga tidak ada tantangannya dan tinggal terima enaknya.

"Setiap pilihan pekerjaan pasti ada risiko dan tantangannya masing-masing. Ketika melanjutkan usaha keluarga, Anda tetap harus punya ide baru untuk membangun perusahaan, sama seperti saat harus membangun usaha dari awal," ungkap praktisi bisnis Rhenald Kasali, beberapa waktu lalu di Jakarta. Ketika memutuskan untuk mengalihkan usaha, ada dua hal yang harus diperhatikan agar tetap sukses.

1. Pemberi warisan
Ketika memutuskan untuk menyerahkan usaha pada anak, pastikan anak memang benar-benar ingin melanjutkan usaha Anda. Sebaiknya jangan pernah memaksa anak untuk melanjutkan usaha ketika mereka tidak menginginkannya karena bisa berakibat buruk pada perkembangan usaha.
"Orang tua harus bisa membedakan antara kecakapan nilai dengan bakat. Sekalipun secara teori nilai mereka bagus dan dianggap mampu menjalankan perekonomian perusahaan, namun ketika minat dan bakat mereka bukan dalam hal itu maka keduanya tidak saling melengkapi, dan percuma," jelasnya.
Syarat kedua, pastikan Anda sudah benar-benar yakin bahwa anak mampu untuk meneruskan usaha Anda. Jangan bersikap setengah-setengah karena ini akan membuat anak tertekan dalam menjalankan usaha. "Seringkali orangtua masih belum percaya sepenuhnya pada anak sehingga mereka masih dominan dan cenderung mendikte anaknya. Sebaiknya beri kepercayaan pada mereka," saran Rhenald.
Sebaliknya, orangtua harus bersikap sebagai seorang mentor yang andal, yang mampu meng-coaching anak dengan memberikan berbagai pertanyaan yang membangun, dan bukan mendikte agar melakukan hal-hal sesuai perintahnya. Proses coaching ini akan membantu generasi penerus Anda untuk bisa berpikir lebih baik, sehingga mengasah kemampuan dan kreativitasnya untuk mengambil keputusan.

2. PewarisMenjadi seorang pewaris usaha bukan berarti Anda bisa ongkang-ongkang kaki dan menikmati hasil usaha orangtua seenaknya. Pengusaha muda Billy Boen mengungkapkan, sebagai penerus usaha seharusnya Anda memiliki berbagai pemikiran baru yang mendukung perkembangan usaha yang lebih baik.

"Sama seperti saat merintis usaha dari awal, seorang pewaris usaha juga harus peka dengan keadaan sekitarnya. Anda harus jeli melihat peluang yang ada, dan berperan memberi nilai tambah pada produk atau jasa perusahaan Anda," katanya.

Senada dengan Billy, Rhenald juga setuju bahwa setiap generasi penerus usaha pasti akan memberi sebuah gaya perubahan dalam perusahaan sesuai dengan zamannya. "Jika di jaman orangtua Anda dulu teknologi informasi belum dikenal, maka sebagai penerus Anda bisa membuat perubahan dengan menambah produk yang dijual secara online dan lainnya. Gerakan kecil ini merupakan sebuah kemajuan usaha," kata Rhenald.

Selain itu, punya sikap yang jujur, percaya diri, dan terbuka juga harus Anda miliki. Keterbukaan pada orang tua yang mewariskan usaha pada Anda akan membantu menyelesaikan masalah yang mungkin saja sulit diselesaikan sendiri.
Description: Kiat Sukses Lanjutkan Usaha Keluarga
Rating: 4.5
Reviewer: Unknown
ItemReviewed: Kiat Sukses Lanjutkan Usaha Keluarga

Mengelola Profit Bisnis untuk Investasi

Sabtu, 01 Desember 2012
Posted by Unknown

Dengan memahami dan menentukan tujuan keuangan, bisnis yang Anda jalankan bisa menjadi investasi jangka panjang. Berapa pun profit bisnis Anda, jika dikelola dengan baik lantaran adanya tujuan keuangan yang jelas, Anda bisa mendapatkan manfaat finansial darinya untuk kebutuhan di masa mendatang. 

Jika Anda berencana memulai bisnis, jangan dulu menyerah ketika profit yang Anda dapatkan tidak bernilai besar. Dengan kata lain, jangan pernah meremehkan berapa pun profit yang Anda dapatkan dari bisnis yang sedang dijalankan kini. 

Perencana keuangan Ligwina Hananto mengatakan, dengan memiliki tujuan keuangan yang jelas, profit yang didapatkan dari bisnis bisa meningkatkan penghasilan dan dimaksimalkan untuk perencanaan keuangan ke depan.

"Apa tujuan finansialnya, apakah untuk dana pensiun, liburan, pergi haji, biaya pendidikan anak. Harus dipikirkan ke mana uang dari hasil bisnis akan digunakan," jelasnya seusai jumpa pers peluncuran program "Smart Shopper Berbisnis" dari BelowCepek.com di Hong Kong Cafe, Jakarta, Selasa (26/11/2012).

Ligwina mencontohkan, dengan untung bisnis Rp 30.000 sekalipun, jika pebisnis memiliki tujuan finansial yang jelas, uang ini bisa dikumpulkan sebagai dana pendidikan anak atau dana pensiun, dengan perencanaan keuangan yang jelas.
Description: Mengelola Profit Bisnis untuk Investasi
Rating: 4.5
Reviewer: Unknown
ItemReviewed: Mengelola Profit Bisnis untuk Investasi

Banyaknya kisah sukses di balik sepak terjang wirausahawan tak pelak membuat orang tertarik berkecimpung di dalamnya. Akan tetapi, pada kenyataannya memulai usaha memang tak semudah membalikkan telapak tangan. Banyak faktor yang menuntut pelakunya pantang menyerah dalam memasarkan barang dagangan agar tidak tenggelam di tengah persaingan.

Selain perkara modal, kejelian melihat peluang pun menjadi faktor penting dalam memulai usaha. �Penting diingat bahwa di samping menggapai kesuksesan, bisnis juga bertujuan membantu masyarakat dengan memberikan solusi yang lebih baik untuk memenuhi kebutuhannya,� ujar Laksita Utama Suhud, konsultan bisnis di Business Wizards Consulting.

Tak dapat dipungkiri, seorang pemula memang harus memperbanyak referensi agar terhindar dari kesalahan-kesalahan yang dapat memperlambat atau bahkan mematikan laju pertumbuhan bisnis. Nah, menurut Laksita, terdapat tiga jebakan wirausaha yang seringkali ditemui para pebisnis. Yuk, simak bersama uraian dari business and marketing consultant  ini.

Menghindari pesaing
Memilih produk untuk bisnis membutuhkan begitu banyak perhitungan. Sebelum Anda memutuskan jenis barang atau jasa yang akan ditekuni, ketahui terlebih dahulu atmosfer bisnis dari masing-masing produk.

�Kecenderungan pemula dalam memilih bidang usaha biasanya mencari lahan yang tidak ada kompetitor. Mereka mencari aman dan terjebak di penjualan barang atau jasa yang tidak dibutuhkan pasar dalam jumlah besar,� ujar penulis buku Start Up Business Wizard  ini. Laksita menambahkan, dengan memilih produk yang tidak dibutuhkan pasar dalam jumlah banyak, berarti waktu yang diperlukan untuk mengembangkan usaha semakin panjang.

Memilih produk memang cukup rumit. Di satu sisi, berbisnis dalam bidang yang langka membuat hati tenang karena minimnya pesaing. Namun di sisi lain, pebisnis membutuhkan kesabaran karena produk yang dijual bukan barang primer masyarakat. Sementara ketika memilih produk yang dibutuhkan pasar dalam jumlah yang banyak, �Produk yang memiliki peluang bagus untuk dijual pasti memang ramai akan persaingan, namun permintaan masyarakat pun sudah jelas ada,� tambahnya.

Contoh, Anda ingin membuat usaha di wilayah dekat kampus yang ramai akan mahasiswa. Toko alat tulis serta aneka jenis makanan tentu sudah marak, namun target pemasaran sudah jelas karena Anda menjual barang yang selalu mereka butuhkan. Berbeda jika Anda memutuskan membuka pet shop. Meskipun hanya satu-satunya di wilayah itu, namun gairah konsumsi terhadap produk tersebut terbatas pada golongan tertentu serta intensitasnya tidak terlalu tinggi.

Mudah merasa puas
Ketika seseorang sudah memilih bidang yang akan ditekuni, selanjutnya ia mencari cara agar produk yang ia jual mampu mencuri hati konsumen. �Ingat, pasar selalu mencari yang terbaik. Maka pebisnis harus memiliki keunggulan bersaing,� kata Laksita.

Keunggulan kompetitif ini, biasanya luput dari pebisnis yang hanya memusatkan perhatian kepada usahanya, tanpa ikut memperhatikan geliat bisnis lain yang ada di sekitarnya. Maka, kesalahan kedua pebisnis adalah mudah merasa puas dengan pencapaiannya sehingga tidak memiliki keunggulan kompetitif yang membuat pelanggan kembali mengonsumsi barang yang ditawarkan. Pasalnya seperti prinsip ekonomi, masyarakat akan memilih mengeluarkan uang sekecil-kecilnya untuk manfaat yang sebesar-besarnya.

Maka untuk mendapatkan konsumen tetap, ada beberapa unsur yang harus diperhatikan dalam berbisnis. Unsur tersebut meliputi product, price, place, promotion, dan people, yang lebih baik dibandingkan tempat lain. �Kita harus memiliki produk yang lebih baik, dilihat dari penyajian, bahan baku, ataupun keunikannya. Akan lebih baik jika kita mengembangkan apa yang sudah banyak di pasaran,� ujar Laksita.

Laksita juga menjabarkan bahwa masalah harga (price) pun harus kompetitif. Dengan produk yang lebih unggul, kita harus mencermati sehingga harga yang ditetapkan sesuai dengan produk yang kita tawarkan.

Sementara dari segi tempat (place), yang perlu diperhatikan bukan hanya memilih tempat strategis yang dilewati banyak calon pembeli, tapi juga bagaimana wirausahawan memperhatikan konsep ruang bisnis yang unik dan membuat nyaman konsumen.

�Bagaimana melakukan promosi yang baik? Kuncinya adalah membuat calon pembeli menjadi pembeli, dan dia yang sudah membeli menjadi langganan bahkan memberi tahu teman-temannya untuk datang,� ujar Laksita. Ingat, pelanggan yang puas, dapat menjadi aset promosi terbaik untuk usaha Anda.

Terakhir adalah better people. Inti dari poin ini adalah bagaimana memperbaiki jasa pelayanan yang dapat membuat konsumen puas dan nyaman. �Karena apabila keempat unsur tadi sudah bagus tapi pelayanannya tidak memuaskan, bisa-bisa pembeli tidak ingin kembali lagi,� tukas Laksita. Untuk hal-hal tersebut, sudah sepatutnya pebisnis tidak merasa cepat puas agar terus ada keinginan untuk mengembangkan dan membuka bisnisnya lebih baik.

Tidak gigih
Jika hal-hal yang penting dilakukan dalam bisnis sudah dilaksanakan namun usaha Anda tak kunjung menunjukkan pertumbuhan, Laksita mengatakan, bisa jadi kesalahannya ada pada kegigihan Anda. �Jebakan yang ketiga adalah jika kita merasa semua yang kita lakukan cukup dan tidak perlu massive action,� pungkasnya.

Ia mengatakan, banyak pebisnis yang sekadar ingin memiliki usaha namun tidak memiliki niat untuk mengembangkannya. �Indikator sukses itu high sales. Jika usaha tak kunjung berkembang, penjualan atau permintaan dari konsumen tidak kunjung tinggi, padahal Anda sudah menawarkan produk, harga, tempat, dan faktor lain yang bagus, berarti Anda kurang ngotot dalam usaha,� tambahnya. Pasalnya, ia menambahkan, pebisnis tidak bisa setengah-setengah. Jiwa bisnis dan keinginan untuk sukses, harus ditanamkan penuh dalam diri sebelum memulai usaha.
Description: Menghindari Pesaing, Kesalahan Utama Saat Berbisnis
Rating: 4.5
Reviewer: Unknown
ItemReviewed: Menghindari Pesaing, Kesalahan Utama Saat Berbisnis

Kemajuan teknologi membuat setiap orang bisa dengan mudah membangun usahanya secara online. Bisnis berbasis internet bisa digunakan untuk mempromosikan usaha ke masyarakat luas dengan biaya yang lebih murah dan cepat. Modalnya kecil, namun penyebarannya sangat luas, itulah yang membuat bisnisonline banyak diminati baik sebagai usaha utama maupun usaha sampingan. 

Di Indonesia sendiri, peminat bisnis online semakin meningkat setiap tahunnya. Menurut data dari Deloitte Access Economics: The Connected Archipelago: The Role of the Internet in Indonesia's Economic Development tahun 2011 terhadap 200 UKM di Indonesia, 29 persen penjualan UKM per tahun merupakan hasil usaha online

Meski untungnya menggiurkan, namun tak semua bisnisonline ini bisa menjamin kesuksesan. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat Anda mengembangkan bisnis online.

1. Mulai dengan website gratis
Sekarang ini banyak website yang menghadirkan fitur gratis untuk berjualan. Anda bisa memulai usaha Anda dengan memanfaatkan website gratis ini. Dengan demikian, Anda bisa menghemat modal pembuatan toko online. Selain itu, website ini merupakan langkah percobaan untuk mengetahui tingkat penjualan Anda. 

2. Uji tingkat penjualan
Salah satu keuntungan bisnis online adalah fleksibilitas waktunya. Dengan bisnis ini, Anda punya waktu lebih luang untuk menatanya sesuai keinginan. Website Anda adalah sebuah kanvas di mana Anda bisa menguji dan memperbaiki ide desain dan pesan sampai Anda menemukan kunci rahasia kesuksesan. Mulailah dengan melakukan beberapa perubahan pada toko online Anda, misalnya desain yang jelas, mengubah teks website, dan membuat penawaran khusus. Setelah melakukan semua hal ini, ukurlah respons pelanggan maksimal sebulan sekali. Ini berguna untuk mengetahui minat masyarakat mengenai produk Anda, dan menilai keuntungan Anda.

3. Penjualan delapan detik
Menurut Vered Avrahami dalam artikelnya yang berjudul 6 Tips for Building a Business Online, rata-rata orang akan bertahan melihat website hanya delapan detik saja. Untuk meningkatkan penjualan produk online Anda, sebaiknya tempatkan konten produk jualan Anda di bagian depan. Pastikan bahwa informasi yang paling penting muncul dan terlihat jelas, sehingga pengunjung website mudah melakukan navigasi. 

4. Gunakan media sosial dengan hati-hati
Media sosial seperti Facebook, Twitter, dan lain-lain, merupakan sarana yang umum digunakan untuk promosi usaha. Namun sebaiknya, jangan menggunakan media ini sebagai alat promosi, terutama ketika Anda sedang berkomunikasi dengan klien potensial. Bangunlah jaringan komunikasi khusus dengan klien Anda secara personal, dan bukan dengan semua teman di jaringan sosial Anda. Ini akan membantu Anda untuk bersikap seperti seorang penjual yang profesional, dan promosi Anda tidak sekadar dianggap sebagai "sampah". Selain itu, hal ini akan membuat klien Anda merasa lebih dihargai.
Description: Trik Melakukan Promosi Bisnis di Media Sosial
Rating: 4.5
Reviewer: Unknown
ItemReviewed: Trik Melakukan Promosi Bisnis di Media Sosial
Welcome to My Blog

Popular Post

Labels

Followers

- Copyright © 2013 shad0w-share | Designed by Johanes Djogan -