Posted by : Unknown Sabtu, 19 Januari 2013

Jakarta, Sampai saat ini, permasalahan gizi masih menjadi pekerjaan pemerintah yang belum sepenuhnya terselesaikan. Sebut saja kurang gizi, kelebihan gizi, juga stunting atau terhambatnya pertumbuhan.


Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2010, ada sebanyak 17,9% penduduk Indonesia yang mengalami kekurangan gizi. Di sisi lain, sebanyak 14,2% penduduk mengalami kelebihan gizi. Di samping itu, sebanyak 35% anak Indonesia terhambat pertumbuhannya atau mengalami stunting.

"Adanya masalah gizi kurang dan gizi lebih menunjukkan bahwa banyak masyarat Indonesia yang asupan gizinya kurang seimbang," kata Slamet Riyadi Yuwono, Direktur Jendral Bini Gizi dan Kesehatan Ibu Anak Kementerian Kesehatan RI dalam acara Deklarasi Pekan Sarapan Nasional (PESAN) di Gedung Krida Bakti, Sekretriat Negara RI, Selasa (8/1/2013).

Kurangnya asupan gizi ini diduga berkaitan dengan tingginya angka anak yang mengalami stunting di Indonesia. Stunting sendiri memang erat kaitannya dengan kurangnya gizi ketika anak masih berada dalam masa pertumbuhan.

"Stunting itu penyebab utamanya terjadi pada putri mulai remaja mulai mau menikah sampai hamil. Kurangnya gizi pada ibu sampai kehamilan membuat perkembangan bayi kurang optimal," kata Prof DR dr Abdul Razak Thaha, MSc, SpGK, Ketua Umum Perhimpunan Dokter Gizi Klinik Indonesia (PDGKI).

Prof Abdul menerangkan bahwa stunting pada anak sebenarnya sudah terjadi sejak anak belum dilahirkan, yaitu permasalahan kurang gizi pada sang ibu. Nyatanya, daerah di mana banyak terjadi kasus anemia pada ibu hamil merupakan daerah dengan kasus stunting tertinggi, misalnya di NTT.

Sayangnya, pemenuhan asupan gizi saat anak sudah masuk usia sekolah kurang begitu dapat mengatasi stunting yang dialami anak. Oleh karena itu, masalah kekurangan gizi bukan hanya menjadi masalah anak-anak saja, melainkan juga seluruh penduduk Indonesia secara umum.

"Dengan perbaikan gizi dan ASI eksklusif dapat memperbaiki stunting, tapi pengaruhnya sedikit," kata Prof Abdul.

Saat ini, pemerintah juga tengah menggenjot program pemenuhan gizi untuk 1.000 hari pertama kehidupan, dimulai sejak masa kehamilan dalam rangka menekan angka stunting di Tanah Air.
Source

Description: Ibu Kurang Gizi, Anak Beresiko Memiliki Postur Tubuh Pendek
Rating: 4.5
Reviewer: Unknown
ItemReviewed: Ibu Kurang Gizi, Anak Beresiko Memiliki Postur Tubuh Pendek

Leave a Reply

Monggo Tinggalkan Jejak Kaks :)

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Welcome to My Blog

Popular Post

Labels

Arsip Blog

Followers

- Copyright © 2013 shad0w-share | Designed by Johanes Djogan -