Posted by : Unknown
Minggu, 06 Maret 2011
Pernah dengar istilah 'You are what you eat'? Bukan sekedar istilah belaka, tapi memang apa yang Anda makan akan mewakili Anda sebenarnya. Efek yang ditimbulkan mungkin tidak terlihat secara langsung, tapi akan dirasakan pada masa yang akan datang.
Apa yang kita makan akan mencerminkan diri kita, benarkah demikian? Banyak orang meragukan pepatah lama ini. Mungkin hal ini memang tidak disadari secara langsung, tapi justru akan terlihat hasilnya beberapa tahun yang akan datang. Bahkan ilmuwan di Linkoping University mengatakan 'sesaat di bibir' bisa menyebabkan 'seumur hidup dipinggul'.
Yang dimaksud adalah, makanan yang Anda makan terkadang hanya enak dan lezat dirasakan sesaat dimulut. Dan tanpa disadari Anda memakannya dalam jumlah yang sedikit lebih banyak. Namun Anda tidak memperhitungkan apa yang akan terjadi pada tubuh Anda sesudah menyantap makanan itu semua. Sebut saja tiramisu, cheesecake, opera, dan jenis makanan manis lainnya yang mengandung lemak dan tinggi kalori.
Ada Ernersson dan tim peneliti di Linkoping University Swedia melakukan sebuah studi. Selama empat minggu, 18 orang yang diteliti melakukan penurunan olah raga justru meningkatkan asupan energi. Sehingga menyebabkan lemak pada tubuh meningkat jauh lebih tinggi.
Peningkatan ini sekitar 70% selama satu minggu. Jika dikonversikan kenaikan berat badan rata-rata setiap orang sekitar 6,4 kg dalam seminggu. Peningkatan berat badan ini tidak bisa langsung diturunkan, dan jika Anda tidak mengontrol pola makan Anda hal ini akan semakin buruk dalam jangka waktu dua tahun.
Berdasarkan studi yang dilakukan oleh Ernersson ini, memberi bukti baru yang menarik. Bahwa makan berlebihan dalam jangka waktu yang pendek dan kurang olahraga berpotensi mengubah fisiologi seseorang. Yaitu, menyebabkan seseorang sulit untuk menurunkan berat badan.
Sumber : food detik
Rating: 4.5
Reviewer: Unknown
ItemReviewed: You Are What You Eat